![]() |
Source Extracted from Google |
Semua manusia memiliki masalah. Setiap masalah pasti adalah berbeza untuk setiap orang dan setiap orang pasti merasakan dan melihat masalah yang dihadapi olehnya lebih besar dari masalah orang lain.
Kita selalu mengharapkan ada seseorang yang ingin mendengar masalah kita, dan merasa lega ketika orang lain turut bersimpati dengan masalah yang kita hadapi. Kita merasakan orang lain turut memahami dan merasakan sekali penderitaan masalah kita. Padahal bukan semua orang begitu pada kenyataannya. Mengapa kita selalu mengharapkan simpati?
"Jangan terlalu mengharapkan simpati dari orang lain atas masalah dan kesulitan2 yang menimpa kita. Adalah lebih baik kita mencuba untuk menyelesaikan masalah2 itu dan berusaha menguranginya sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Bukannya mempergunakan masalah2 tersebut untuk mendapatkan simpati dari orang lain."
Kita lupa bahawa sebahagian orang kadang kala mengucapkan kata2 simpati berkali2 hanya untuk berbasa basi. Setelah itu, mereka tidak mahu menolong, buat x tau dan tidak ingin menghabiskan waktu untuk bersama2 dengan kita.
Menharapkan simpati.... kita lupa bahawa setiap orang pasti memiliki masalah yang boleh menyakiti perasaannya. Allah SWT tidak pernah menzalimi sesiapa pun. Akan tetapi, kita sendirilah yang telah menzalimi diri sendiri tatkala kita terlalu memfokuskan fikiran pada berbagai persoalan yang menimpa dan terlalu memperbesarkan persoalan2 tersebut, tanpa berusaha untuk mencari solusi yang positif. Kita juga berpura2 buta terhadap keistimewaan dan nikmat2 yang ada pada diri kita.
Tidak ada manusia yang terhalang dari segala nikmat. Tetapi orang yang berharap untuk mendapatkan semua atau sebahagian besar apa yang diinginkannya dalam hidup ini, dia tidak merasa bersyukur dengan apa yang telah dimilikinya. Dia tidak tahu bahawa dialah orang yang rugi dan kerugiannya tidak hanya di dunia saja, tetapi juga di akhirat.
Dia telah menghilangkan cinta dan redha Allah SWT dan menghalangi dirinya dari kesenangan dunia yang ada pada dirinya. Dan pada saat yang sama dia telah membawa dirinya pada kehidupan yang menyedihkan di akhirat kelak kerana dia selalu mengeluh dan menuntut kehidupannya penuh dengan kejenuhan dan ketidakpuasan.
Dari terus membahas hal2 yang menyedihkan yang boleh menambahkan kepahitan dan kepedihan, lebih baik kita mulai hari kita dengan senyuman yang ramah dalam menyambut kehidupan.
Selalu merasa optimis dan gantilah kata2 kita dengan ucapan yang lembut dan paling tidak membuat kita merasa tenteram. Ceriakan diri kita dan buatlah orang lain merasa nyaman dan senang bersahabat dengan kita. Lakukan dengan penuh kesederhanaan, seimbang dan tidak berlebihan.
"Hanya kita yang mampu untuk mengubah kehidupan kita menjadi kehidupan yang ceria dan bahagia. Manfaatkan setiap detik waktu yang kita miliki untuk menuju kehidupan yang lebih baik, di dunia mahupun di akhirat. Lupakan masa lalu, kerana masa depan yang lebih baik menanti..."
Kehidupan ini adalah perjalanan singkat. Jangan pernah sia2kan hidup untuk sebuah penderitaan yang tiada guna. So be happy peeps! *_^
Credit: HERE